Oleh: Elva, elvayoulandaip@gmail.com FAKTA membuktikan bahwa masih banyak Muslimah yang nggan menunjukkan identitas kemuslimahannya. Di...
FAKTA membuktikan bahwa masih banyak Muslimah yang nggan menunjukkan identitas kemuslimahannya. Dikatakan demikian karena dapat kita lihat dan kita perhatikan walaupun umat muslim mendominasi kependudukan di Indonesia, namun cirikhas yang menjadi kewajiban kini sulit dilihat bahkan tidak dapat dibedakan dengan umat yang lainnya.
Kejadian seperti ini terjadi pula kepada para Muslimah. Kini cirikhas keislaman bagi para muslimah hanya terlihat pada sebagian muslimah saja sedangkan yang lainnya enggan untuk mempelajari cirikhas dan kewajiban akan seorang muslimah.
Contoh ciri khas yang menjadi kewajiban seorang muslimah salah satunya adalah menggunakan pakaian sesuai dengan syariat yaitu jilbab dan khimar saat hendak keluar rumah. Dengan menggunakan jilbab selain sebagai kewajiban bagi seorang muslimah juga sebagai pembeda dengan umat yang lain.
“Wahai Nabi! Katakanlah kepada istri-istrimu, anak-anak perempuanmu, dan istri-istri orang mukmin, “Hendaklah mereka menutupkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka. Yang demikian itu agar mereka lebih dikenali, sehingga mereka tidak diganggu. Dan Allah Maha Pengampun, Maha Penyayang,” Q.S Al-Ahzab : 59).
Namun faktanya muslimah di Indonesia masih banyak yang tidak melaksanakan kewajiban tersebut padahal kewajiban memakai pakaian sesuai syariat adalah sama kewajibannya dengan melaksanakan salat fardu dan puasa di bulan Ramadhan.
Hal ini bisa terjadi dikarnakan beberapa faktor. Pertama faktor internal yaitu kesadaran pribadi yang mana pada faktor ini dibutuhkan pribadi yang sadar akan syariat dan kewajibannya sebagai seorang muslim yang dibutuhkan adalah kematangan iman dan aqidah.
Kedua adalah faktor eksternal yang mana lingkungan sangat berperan terhadap tingkah dan prilaku individu. Bagaimana tidak, kewajiban berjilbab untuk wanita muslim ini tidak mendapatkan dukungan dari lingkungan sekitar. Bahkan beberapa orang tua, suami, kakak laki-laki pun tidak memberikan pemahan akan kewajiban berjilbab.
Selain keluarga dan orang terdekat sitem pendidikan di indonesia pun tidak bemberikan ketegasan akan kewajiban berjilbab sekalipun ada pelajaran Agama namun hal ini jarang ditekankan bahkan jarang dipahamkan bagaimana pakaian yang sesuai dengan syariat islam.
Begitupun dengan pengaturan negara sebagai seorang pemimpin yang beragama islam hendaknya pemimpin memberikan nasihat dan pemahaman akan kewajiban berjilbab kepada seluruh wanita muslim baik dengan cara sistem maupun dengan cara langsung. Tapi nyatanya pemerintahpun tidak memberi ketegasan akan kewajiban – kewajiban seorang muslim, padahal hal tersebut adalah hal yang sangat penting.
Hal ini terjadi akibat dari penerapan hukum yang menjunjung tinggi kebebasan dan hukum yang memisahkan agama dengan kehidupan (sekuler). Padahal aturan-aturan dalam islam tidak bisa dipisahkan dengan kehidupan kita sehari-hari.
Untuk mengatasi hal ini islam mempunyai jawabannya. Islam datang dengan seperangkat aturan dari Allah untuk mengatur kehidupan manusia dimuka bumi baik dari segi politik, ekonomi, sosial, pendidikan dan lain-lain begitupun dengan peraturan wanita, Islam mengatur sedemikian rincinya tentang peraturan pada pepempuan.
Dengan adanya penerapan sistem islam secara menyeluruh, para wanita akan mudah tersadarkan kepada kewajibannya karena Islam akan mengatur sedemikian rupa untuk meningkatkan pemahaman keislaman, baik dengan cara meningkatkan kaimanan atau aqidah umat, pengendalian hukum, sitem pendidikan, dan yang lainnya.
Dengan demikian jika iman dan taqwa umat sudah terkendali bukan hal yang tidak mungkin suatu negara yang menerapkan sistem Islam secara menyeluruh akan menjadi peradaban yang gemilang di masa mendatang. Maka dari itu solusi untuk problematika umat yang terjadi pada masa ini adalah kembali kepada islam dengan cara penerapan islam sebagai aturan kehidupan.[]
COMMENTS