CATATAN DARI KANONISASI PERJANJIAN BARU

Mungkin sangat mengejutkan bagi sebagian besar umat Kristen jika menyadari bahwa tulisan-tulisan Kristen awal hanya memberi sedikit perhati...

Mungkin sangat mengejutkan bagi sebagian besar umat Kristen jika menyadari bahwa tulisan-tulisan Kristen awal hanya memberi sedikit perhatian pada kata-kata dan perbuatan-perbuatan Yesus.
Misalnya, surat-surat Paulus (Saulus dari Tarsus) yang hanya memberikan kiasan-kiasan sangat sederhana mengenai Yesus dalam sejarah (historical Jesus). Begitu sederhana, dalam gereja Kristen awal yang menghasilkan literatur Kristen pertama yang dipelihara, yaitu aspek dari gereja awal yang biasanya diidentifikasi sebagai Paulus atau non-Yahudi, Yesus dalam sejarah diidentikkan dengan apa yang diyakini sebagai proses pengilhaman dan pewahyuan yang terus berjalan.
Oleh karenanya, apa yang dikatakan, dilakukan, atau diwahyukan oleh Yesus dalam sejarah sama sekali berlebihan.
Yang penting adalah bahwa setiap individu bisa mengklaim otoritas ilahi bagi pernyataan-pernyataan dan tulisan-tulisannya dengan bersandar pada pengilhaman dan pewahyuan yang terus berjalan melalui Yesus yang konon katanya "dibangkitkan-kembali".
Kenyataannya, seluruh klaim Paulus terhadap otoritas apostolik (rasuli) didasarkan pada penegasan yang membesarkan diri-sendiri. [1] Dengan demikian, injil-injil yang diakui berkaitan dengan kehidupan, sejarah, dan perkataan-perkataan Yesus pun sebenarnya merupakan perkembangan yang relatif muncul belakangan dalam literatur Kristen awal. [2]
Biasanya selalu dinyatakan oleh para sarjana alkitabiah bahwa pada awalnya, injil-injil tersebut berupa karya seni sastra selama perempat terakhir abad pertama Masehi. [3] Lebih jauh, hingga kira-kira tahun 130 M, salah seorang Bapa Rasuli, yaitu, Papias, uskup Hierapolis, belum benar-benar menyebut injil sebagai nama. [4]
Selain itu, bahkan setelah injil-injil itu mulai tampil sebagai satu bentuk karya sastra, injil-injil tersebut sangat jarang dikutip sebagai teks otoritatif oleh para pendeta gereja awal.
Artinya, selama pertengahan pertama abad ke-2 M, kata-kata yang dianggap berasal dari Yesus sebagaimana dicatat dalam pelbagai macam injil yang pernah ada jarang sekali dianggap sebagai teks otoritatif.
Baru menjelang akhir perempat ketiga abad ke-2 M, injil-injil tersebut mulai memiliki peran sebagai kitab suci yang otoritatif dalam gereja-gereja Kristen awal. [5] Namun, tulisan injil kemudian mulai mengambil bentuk seni sastra, dan ini akhirnya mengarah pada munculnya injil yang sangat banyak.
Lihat daftar injil-injil yang berhasil diidentifikasi [6] di sini:

INJIL SETELAH KANONISASI
27 kitab yang disebut Perjanjian Baru dalam Alkitab merupakan kitab suci yang khusus bagi agama Kristen. Di antara ke-27 kitab ini (buka Alkitab) adalah 1 kitab Wahyu Yohanes, 1 kitab berupa sejarah gereja awal (Kisah Para Rasul), 21 kitab merupakan surat-surat dari jenis yang satu atau lainnya (Paulus dan lainnya), dan 4 kitab disebut sebagai injil (Markus, Matius, Lukas, dan Yohanes). Sangatlah tidak mungkin bahwa ke-27 kitab ini ditulis oleh setiap orang yang memiliki hubungan langsung dengan Yesus, [7] meskipun masing-masing dari keempat injil itu memuat sejarah ajaran dan kenabian Yesus.

Proses kanonisasi Perjanjian Baru ternyata berkembang secara bertahap, bahkan sampai hitungan abad. Tahap awalnya saja selama tiga abad pertama dari apa yang disebut era Kristen.
Tidak ada konsep yang pasti mengenai kanonisasi resmi dan tertutup berkenaan dengan kitab Perjanjian Baru. Beragam kitab diangap sebagai kitab suci tergantung pada kekuatan klaimnya yang menyatakan sendiri bahwa kitab tersebut diwahyukan dari Tuhan. Peredaran dan popularitasnya di berbagai gereja Kristen menentukan kekuatan klaim itu. Akibatnya, apa yang dulunya dianggap sebagai kitab suci di satu tempat tidak lagi selalu dianggap demikian di tempat lain.
Namun demikian, pada awal abad ke-4 M, situasi tersebut mulai berubah. Dalam bukunya Ecclesiastical History, Eusebius Pamphili, uskup Kaisarea pada abad ke-4 M, mengusulkan sebuah kanon kitab suci Perjanjian Baru di mana ia mengabaikan banyak kitab yang sekarang ditemukan dalam Perjanjian Baru.
Pada tahun 367 M, Athanasius, uskup Aleksandria, mengedarkan sepucuk surat Orang Timur, yang memasukkan daftar pertama kitab suci Perjanjian Baru yang sesuai dengan Perjanjian Baru sekarang, meskipun hanya beberapa tahun sebelumnya ia telah memperjuangkan Kita Gembala Hermas (The Shepherd of Hermas) sebagai kitab suci yang akurat dan kanonik.
Kitab Perjanjian Baru kemudian diratifikasi oleh Dewan Hippo tahun 393 M, Sinode Chartage tahun 397 M, dan Dewan Carthagina tahun 419 M. Namun demikian, tidak seluruh gereja Timur sepakat dengan kanon yang diusulkan ini hingga saat ketika terjemahan dalam bahasa Suriah yang kira-kira muncul pada tahun 508 M akhirnya sesuai dengan kanon ini. [8]
Dengan demikian, memerlukan waktu antara tiga hingga lima abad untuk mengikuti selesainya kenabian Yesus sebelum gereja-gereja Kristen awal merumuskan kanon akhir yang terdiri atas 27 kitab, yang kini merupakan Perjanjian Baru.
Di antara ke-27 kitab ini, Al-Qur'an hanya merujuk pada Injil Yesus; empat injil kanonik umat Kristen pasti bukan kitab wahyu ini, meskipun mereka memasukkan bagian-bagian dari kitab tsb dalam pelbagai catatan mereka mengenai "sabda-sabda" yang konon berasal dari Yesus.
Lantas, muncul pertanyaan dari orang awam yang rasanya sangat logik,
SELAMA HAMPIR LIMA ABAD TANPA INJIL-INJIL YANG KEMUDIAN DIAKUI SEBAGAI BAGIAN DARI KANON KITAB PERJANJIAN BARU, INJIL MANAKAH YANG MENJADI KITAB SUCI UMAT KRISTEN?
Monggo! 
---------------------
CATATAN KAKI
[1]. Galatia 1:11-12
[2]. Sunberg AC (1971)
[3]. (a) Duncan GB (1971) (b) Davies JN (1929a) (c) Moffat J (1929) (d) Sunberg AC (1971) (e) Pherigo LP (1971) (f) Asimov J (1969) (g) Mack BL (1996) (h) Nineham DE (1973) (i) Leon Dufour X (1983) (j) Kee HC (1971) (k) Fenton JC (1973) (l) Baird W (1971) (m) Shepherd MH (1971)
[4]. Rujukannya adalah kepada Markus, yang dinisbahkan kepengarangannya pada seorang penerjemah Petrus, salah seorang murid Yesus. Penting ditegaskan disini bahwa rujukan oleh Papias dengan jelas menyatakan bahwa pengarang Markus tidak pernah bertemu dengan Yesus, dan bukan salah seorang pengikut Yesus. Lebih jauh, Papias menyatakan bahwa ia lebih menyukai tradisi-tradisi lisan daripada injil-injil tertulis yang akrab dengannya. (Jerald F. Dirks [2001])
[5]. Sunberg AC (1971)
[6]. (a) Platt RH, Brett JA (eds) (b) Cameron R (1982) (c) Pagels E (1979) (d) Robinson JM (1990) (e) Hennecke E, Schneemelcher W, Wilson RM (1963)
[7]. (a) Laymon CM (1971b) (b) Mack BL (1996)
[8]. Sunberg AC (1971)
---------------
RUJUKAN:
• Asimov I (1968): Asimov's Guide to the Bible: Volume II. The New Testament. New York, Avon Books.
• Baird W (1971): The gospel according to Luke. Dalam Laymon CM (1971b): The Interpreter's One-Volume Commentary on the Bible. Nashville, Abingdon Press, 1971.
• Cameron R (1982): The Other Gospels: Non-Canonical Gospel Texts. Philadelphia, The Westminster Press.
• Davies JN (1929a): Mark. Dalam Eiselen FC, Lewis E, Downey DG (1929): The Abingdon Bible Commentary. New York, Abingdon-Cokesbury Press.
• Duncan GB (1971): Chronology. Dalam Laymon CM (1971b): The Interpreter's One-Volume Commentary on the Bible. Nashville, Abingdon Press, 1971.
• Fenton JC (1973): Saint Matthew. Baltimore, Penguin Books.
• Hennecke E, Schneemelcher W, Wilson RM (1963): New Testament Apocrypha. Volume I. Gospels and Related Writings. Philadelphia, The Westminster Press.
• Jerald F.Dirks (2001): The Cross and The Crescent. Maryland, Amana Publications.
• Kee HC (1971): The gospel according to Matthew. Dalam Laymon CM (1971b): The Interpreter's One-Volume Commentary on the Bible. Nashville, Abingdon Press, 1971.
• Laymon CM (1971b): The Interpreter's One-Volume Comentary on the Bible. Nashville, Abingdon Press, 1971.
• Leon Dufour X (1983): Dictionary of the New Testament. San Francisco, Harper & Row.
• Mack BL (1996): Who Wrote The New Testament?: The Making of the Christian Myth. San Francisco, Harper.
• Moffat J (1929): The formation of the New Testament. Dalam Eiselen FC, Lewis E, Downey DG (1929): The Abingdon Bible Commentary. New York, Abingdon-Cokesbury Press.
• Nineham DE (1973): Saint Mark. Baltimore, Penguin Books.
• Pagels E (1979): The Gnostic Gospels. New York, Random House.
• Pherigo LP (1971): The gospel according to Mark. Dalam Laymon CM (1971b): The Interpreter's One-Volume Commentary on the Bible. Nashville, Abingdon Press, 1971.
• Platt RH, Brett JA (eds): The Lost Books of the Bible and The Forgotten Books of Eden. New York, The World Publishing Co.
• Robinson JM (1990): The Nag Hamadi Library in English. San Francisco, Harper. Nag Hamadi, sebuah wilayah di Mesir, adalah tempat ditemukannya berbagai kitab apokrif dan dokumen-dokumen lainnya yang berhubungan erat dengan gereja Kristen awal (penggalian tahun 1945).
• Shepherd MH (1971): The gospel according to John. Dalam Laymon CM (1971b): The Interpreter's One-Volume Commentary on the Bible. Nashville, Abingdon Press, 1971.

• Sundberg AC (1971): The making of the New Testament canon. Dalam Laymon CM (1971b): The Interpreter's One-Volume Commentary on the Bible. Nashville, Abingdon Press, 1971.


COMMENTS

BLOGGER: 1
Loading...
Nama

#PenjarakanAhok,1,Ada-Ada aja,6,Adab,1,Akhir Zaman,2,Akidah,2,Al-Qur'an,10,Alkitab,6,apa aja,5,Cemut,1,Cristology,25,Debat,7,Domba Yang Dungu,2,Facebook,1,Fremasonry,1,Hadits,2,Hikmah,3,Indonesia,3,Inspirasi,1,Internasional,3,Islam,4,Jalaluddin Rahmat,1,Kajian,5,LGBT,1,Menjawab Fitnah,8,Muallaf,2,Muslimah,1,Nabi Muhammad Saw,6,News,11,Ramadhan,1,Rohingya,3,Sejarah,6,Syiah,2,Tanggal,1,Tebu Ireng,1,Utama,8,Wanita,1,Yahudi,1,Yesus,2,Zeonis,1,
ltr
item
Mimi Syifa Blog: CATATAN DARI KANONISASI PERJANJIAN BARU
CATATAN DARI KANONISASI PERJANJIAN BARU
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiIn9lQZgiNNX60RVayh_4wZlK4cMVKnFV-z9fZMsNbiWeJbESOBwRXMFGquQ3ZEZzXDS4lebPYAUrSsPldmsWjUu2tenl4vgl8eTP-BrhlLw4pzCRzkSck6dyBlYpoMY_ESLHCtPP9jng/s320/13600323_571806496332677_1368532374282712786_n.jpg
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiIn9lQZgiNNX60RVayh_4wZlK4cMVKnFV-z9fZMsNbiWeJbESOBwRXMFGquQ3ZEZzXDS4lebPYAUrSsPldmsWjUu2tenl4vgl8eTP-BrhlLw4pzCRzkSck6dyBlYpoMY_ESLHCtPP9jng/s72-c/13600323_571806496332677_1368532374282712786_n.jpg
Mimi Syifa Blog
http://mimi-syifa.blogspot.com/2016/07/catatan-dari-kanonisasi-perjanjian-baru.html
http://mimi-syifa.blogspot.com/
http://mimi-syifa.blogspot.com/
http://mimi-syifa.blogspot.com/2016/07/catatan-dari-kanonisasi-perjanjian-baru.html
true
6340205783433232940
UTF-8
Loaded All Posts Not found any posts VIEW ALL Readmore Reply Cancel reply Delete By Home PAGES POSTS View All RECOMMENDED FOR YOU LABEL ARCHIVE SEARCH ALL POSTS Not found any post match with your request Back Home Sunday Monday Tuesday Wednesday Thursday Friday Saturday Sun Mon Tue Wed Thu Fri Sat January February March April May June July August September October November December Jan Feb Mar Apr May Jun Jul Aug Sep Oct Nov Dec just now 1 minute ago $$1$$ minutes ago 1 hour ago $$1$$ hours ago Yesterday $$1$$ days ago $$1$$ weeks ago more than 5 weeks ago Followers Follow THIS CONTENT IS PREMIUM Please share to unlock Copy All Code Select All Code All codes were copied to your clipboard Can not copy the codes / texts, please press [CTRL]+[C] (or CMD+C with Mac) to copy